A. Penyebab
konflik Indonesia-Belanda
I.
KEDATANGAN SEKUTU
Kedatangan Sekutu dan
NICA ke Indonesia dilandasi oleh beberapa misi penting, yaitu :
a.
Misi
pendahuluan, misi ini
diketuai oleh Mayor Jendra Greenhalgh, yang membawa 8 teman jendralnya ke
Indonesia pada 8 September 1945.
b.
Misi
pelopor, misi ini
ditandai oleh kedatangan sekutu yang diboncengi oleh NICA pada 16 September
1945 yang diketuai oleh W.R Patterson. Kedatangan NICA ke Indonesia mengundang
protes keras oleh warga Menteng Raya, Jakarta. Sehingga dalam menunjukkan Aksi
kerasnya, mereka menggelar rapat Raksasa di Lapangan Ikada.
c.
Misi
kedatangan pasukan induk,
misi ini ditandai dengan datangnya kapal induk yang dipimpin oleh Sir Philip C
pada 29 September 1945. Kapal induk tersebut mengangkut 1600 pasukan ke
Indonesia.
II.
AKIBAT KEDATANGAN BELANDA KE INDONESIA
Kedatanga Belanda ke
Indonesia bertujuan untuk menguasai kembali NKRI. Kedatangan Belanda juga
mengakibatkan kerugian bagi Indonesia, kedatangan Belanda mengakibatkan
beberapa perundingan diantaranya :
a. Pertemuan
Soekarno-Van Mook
b. Pertemuan
Sjahrir-Van Mook
c. Perundingan
Sjahrir-Van Mook
d. Perundingan
Hoge Veluwe
e. Perindungan
Linggajati
Isi perundingan Linggajati :
1.
Belanda
mengakui kedaulatan RI atas Sumatra, Jawa, dan Maluku.
2.
RI
dan Belanda membentuk RIS
3.
RIS
dan Belanda membentuk Uni Indonesia-Belanda yang diketuai oleh Ratu Belanda.
Perundingan ini
kemudian ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1957. Sayangnya Belanda
mengingkari perjanjian ini dengan meluncurkan Agresi Militer Belanda I pada
tanggal 27 Juli 1947. Pada Agresi Militer Belanda I (AMB I) Belanda menyerang
daerah-daerah kantong atau daerah daerah potensi. Tujuan Belanda melancarkan
AMB I adalah :
a.
Mengepung
ibukota RI dengan mengahapus kedaulatan RI
b.
Menguasai
daerah-daerah potensi.
c.
Menghapuskan
TNI
Pelaksanaan Agresi
Militer Belanda I mengundang protes keras dari negara India dan Australia.
Sehingga PBB membentuk Komisi Tiga Negara(KTN) untuk menyelesaikan sengketa
Indonesia-Belanda secara damai.
f. Perundingan
Renville :
Isi perundingan :
1.
RI
harus mengakui daerah-daerah kekuasaan Belanda sejak Agresi Militer Belanda I
2.
Adanya
gari Van Mook yang membtasi wilyah RI dengan daerah kantong
3.
Pasukan
RI yang berada di wilayah kekuasaan Belanda harus ditarik
4.
Gencatan
senjata
5.
Belanda
bebas membentuk negara Federal di daerah kekuasaannya.
g. Perundingan
Rom-Royen :
Isi perundingan :
1.
Pengembalian
pemerintahan RI di Jogjakarta
2.
Pembebasan
para pemimpin Indonesia.
3.
Pemberhentian
perang gerilya
4.
Akan
dilakukan KMB di Den Haag
Di dalam perundingan
ini nama KTN diubah menjadi UNCI(United
Nations Commission for Indonesian)
h. Konferensi
Meja Bundar (KMB)
Isi perundingan :
1.
Belanda
mengakui kedaulatan RIS pada Desember 1949
2.
Irian
Barat setelah setelah pengakuan RIS (Irian Barat diakui 1963)
3.
RIS
dan Belanda membangun Uni Indonesia-Belanda yang diketuai oleh Ratu Belanada
sebagai ketuanya.
4.
Pembentukan
Angakatan Perang RIS(APRIS) yang berinyikan TNI
5.
Belanda
menrik seluruh pasukannya.
B.
Peristiwa-Peristawa
heroik
I.
MENYAMBUT PROKLAMASI
a.
Merebut
gudang senjata di Cilandak, Jakarta.
b.
Merebut
9 panser Jepang
c.
Merebut
stasiun radio di Embong, Malang.
d.
Merebut
Lapangan Andir di Bandung.
II.
MEMPERTAHNKAN PROKLAMASI
a.
Pertempuran
di Surabaya
b.
Bandung
Lautan Api
c.
Medan
Area.
d.
Palagan
Ambarawa.
0 komentar:
Posting Komentar